Sebuah kisah tentang seorang ibu yang selama hidupnya berenang dalam gaya hidup yang mewah. Ia memiliki sebuah rumah yang besar, para pembantu yang banyak, mobil yang tidak hanya nampak indah tetapi juga mahal. Ia sungguh menikmati hidupnya.
Kendatipun ia begitu kaya, pada akhirnya ia meninggal juga. Ketika tiba di gerbang surga, ia dihantar oleh seorang malaekat menuju rumah penginapannya yang abadi di surga. Mereka melewati istana megah, indah dan mewah. Wanita tersebut berpikir bahwa rumah tersebutlah yang akan menjadi tempat di mana ia akan menikmati kebahagiaan abadi di surga. Namun di luar dugaannya, sang malaekat membawanya melewati istana tersebut. Sang wanita mulai berkhayal bahwa sebuah rumah lain yang lebih indah dan mewah dari istana ini sedang menanti dirinya.
Anehnya, mereka kini telah meninggalkan jalan utama yang besar dan memasuki sebuah lorong yang kecil dan pengap. Rumah-rumah di sekitar tempat ini nampak kecil dan amat sederhana. Namun perjalanan mereka masih belum berhenti di tempat ini. Sang malaekat masih membawanya meninggalkan jalan kecil ini memasuki gang sempit dan penuh lumpur. Akhirnya mereka tiba di ujung gang tersebut, di sebuah gubuk reyot yang amat kotor. Bau pengap kini menusuk hidung.
"Inilah tempat kediamanmu yang abadi di surga ini. Engkau akan menetap di sini sampai selama-lamanya." Kata sang malaekat itu.
"Tidak mungkin... Tidak mungkin saya bisa hidup di tempat seperti ini." Demikian protes sang perempuan tersebut. "Apakah anda tidak keliru membawa saya ke tempat ini?"
Dengan tenang dan penuh ramah sang malaekat berkata, "Kami hanya bisa membangun tempat penginapan di surga sesuai dengan berapa besar dana yang dikirimkan selama seseorang masih hidup di dunia. Dana yang anda kirimkan selama anda masih hidup di dunia hanya bisa dipakai untuk membangun gubuk sederhana ini. Terimalah, inilah satu-satunya harta kekayaanmu di surga."
-------------
Hidup kita yang singkat di dunia ini akan menentukan kehidupan kita kelak yang abadi nan kekal. Mari kita mengumpulkan harta di surga selagi masih berada di dunia ini.
"Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Luk 12:33-34)
Post a Comment