Santa Claus Mitoskah?



Perayaan Natal selalu indentik dengan munculnya Santa Claus yang digambarkan sebagai seorang laki-laki yang dalam usia lanjut umur dan digambarkan pula sebagai seorang kakek yang penuh kasih, yang sayang dengan anak-anak dan suka membagi-bagikan hadiah saat perayaan Natal tiba. Banyak orang yang menganggap bahwa Santa Claus hanya kisah mitos namun Santa Claus itu benar-benar ada. Nama Santa Claus yang asli adalah Santo Nikolas dari Myra yang dirayakan oleh Gereja Katolik pada tanggal 6 Desember, dikenal sebagai seorang Uskup yang baik hati.  Nikolas lahir di Parara, Asia Kecil dari sebuah keluarga yang kaya raya. 

Sejak masa mudanya ia sangat menyukai cara hidup bertapa dan melayani umat. Ia kemudian menjadi seorang imam yang sangat disukai umat. Harta warisan dari orangtuanya dimanfaatkan untuk pekerjaan-pekerjaan amal, terutama untuk menolong orang-orang miskin. Sebagai imam ia pernah berziarah ke Tanah Suci. Sekembalinya dari Yerusalem, ia dipilih menjadi Uskup kota Myra dan berkedudukan di Lycia, Asia Kecil (sekarang: Turki). Santo Nikolas dikenal di mana-mana. Ia termasuk orang kudus yang paling populer, sehingga dijadikan pelindung banyak kota, propinsi, keuskupan dan gereja.

Di kalangan Gereja Timur, ia dihormati sebagai pelindung para pelaut; sedangkan di Gereja Barat, ia dihormati sebagai pelindung anak-anak, dan pembantu para gadis miskin yang tidak mampu menyelenggarakan perkawinannya. Namun riwayat hidupnya tidak banyak diketahui, selain bahwa ia dipilih menjadi Uskup kota Myra pada abad keempat yang berkedudukan di Lycia. Ia seorang uskup yang lugu, penuh semangat dan gigih membela orang-orang yang tertindas dan para fakir miskin. Pada masa penganiayaan dan penyebaran ajaran-ajaran sesat, ia menguatkan iman umatnya dan melindungi mereka dari pengaruh ajaran-ajaran sesat.

Ketenaran namanya sebagai uskup melahirkan berbagai cerita sanjungan. Sangat banyak cerita yang menarik dan mengharukan. Namun tidak begitu mudah untuk ditelusuri kebenarannya. Salah satu cerita yang terkenal ialah cerita tentang tiga orang gadis yang diselamatkannya: konon ada seorang bapa tak mampu menyelenggarakan perkawinan ketiga orang anak gadisnya. Ia orang miskin. Karena itu ia berniat memasukkan ketiga putrinya itu ke tempat pelacuran. Hal ini didengar oleh Uskup Nikolas. Pada suatu malam secara diam-diam Uskup Nikolas melemparkan tiga bongkah emas ke dalam kamar bapa itu. Dengan demikian selamatlah tiga puteri itu dari lembah dosa. Mereka kemudian dapat menikah secara terhormat.

Ikon Santo Nikolas yang asli
Cerita yang lain berkaitan dengan kelaparan hebat yang dialami umatnya. Sewaktu Asia Kecil dilanda paceklik yang hebat, Nikolas mondar-mandir ke daerah-daerah lain untuk minta bantuan bagi umatnya. Ia kembali dengan sebuah kapal yang sarat dengan muatan gandum dan buah-buahan. Namun, tanpa sepengetahuannya, beberapa iblis hitam bersembunyi dalam kantong-kantong gandum itu. Segera Nikolas membuat tanda salib atas kantong-kantong itu dan seketika itu juga setan-setan hitam itu berbalik menjadi pembantunya yang setia.

Nikolas adalah santo nasional Rusia. Cerita tentang tertolongnya ketiga puteri di atas melahirkan tradisi yang melukiskan Santo Nikolas sebagai penyayang anak-anak. Salah satu tradisi yang paling populer ialah tradisi pembagian hadiah kepada anak-anak pada waktu Pesta Natal oleh orangtuanya melalui 'Sinterklas'. Tradisi ini diperkenalkan kepada umat Kristen Amerika oleh orang-orang Belanda Protestan, yang menobatkan Santo Nikolas sebagai tukang sulap bernama Santa Claus. "Sinterklas", yaitu hari pembagian hadiah kepada anak-anak yang dilakukan oleh seorang berpakaian uskup yang menguji pengetahuan agama anak-anak, tetapi ia membawa serta hamba hitam yang menghukum anak-anak nakal.

Dari kisah hidup St. Nikolas ini, dibuatlah sebuah tokoh kakek tua yang gemar berbagi hadiah kepada anak-anak kecil setiap Natal yang kita kenal dengan nama Santa Claus atau Sinter Klaas.Tapi tahukah anda bahwa seorang Uskup yang baik hati ini pernah meninju seorang Imam?
Konsili Ekumenis Pertama yaitu Konsili Nicea yang diadakan pada tahun 325oleh Kaisar Konstantinus ini dan dipimpin oleh Uskup Hosius dari Cordova sebagai wakil Paus St. Silvester bertujuan untuk membahas pengajaran sesat yang berasal dari seorang Imambernama Arius sekaligus menegaskan ajaran mengenai Ke-Allah-an Yesus Kristus. Pengajaran Arius ini dikenal dengan sebutan Arianisme. Arius mengajarkan bahwa Yesus Kristus,bukanlah Allah sepenuhnya melainkan hanya sebuah ciptaan pertama dari Allah Bapa.

Konsili Nicea ini pun dimulai dan bapak Uskup memanggil Arius ke tengah Konsili dan meminta ia untuk menjelaskan pengajarannya. St. Nikolas yang tidak tahan lagi melihat Arius segera lari mendapati Arius dan menamparnya dengan segenap hati hingga Arius terjatuh.  Dan tentu saja tindakan St. Nikolas dilihat oleh seluruh hadirin yang berada disana dan termasuk juga bapak Uskup Hosius dari Cordova selaku pemimpin Konsili tersebut. Dan seketika itu juga St. Nikolaus diturungkan dari tahta keuskupannya dengan menyita dua simbol yang menandai kekuasaan seseorang sebagai Uskup yaitu Salinan Injil dan Pallium miliknya. St. Nikolas pun dilempar ke dalam penjara.

Lukisan St.Nikolas menampar Arius
Kemudian setelah St. Nikolas dimasukkan ke dalam lalu dipenjara, pada malam harinya Tuhan Yesus bersama dengan Bunda-Nya mengunjungi Nikolas di dalam penjara. Dan kemudian menyerahkan salinan Injil dan Pallium Uskup kepada St. Nikolas.

Ketika Para Uskup mendengar mujizat ini, Konsili segera memerintahkan supaya Nikolas posisinya sebagai Uskup dipulihkan kembali. Konsili pun dimenangkan di pihak St. Athanasius Agung dan St. Nikolas mengutuk ajaran sesat Arianisme dan menegaskan kembali ajaran tentang Tuhan Yesus.

Blog Katolisitas Indonesia mengucapkan selamat hari raya Natal 2012 dan menyongsong tahun baru 2013, jadikanlah momen Natal ini sebagai waktu kita berkumpul bersama orang yang kita cintai dan mengucap syukur atas rahmat Allah pada tahun ini dan memohon penyertaanNya pada tahun 2013 nanti dan semoga kita semakin meresapi cinta kasih Allah bagi kita semua hingga Ia rela turun kedunia.

"Juruselamat kita yang tercinta telah lahir hari ini: mari kita bersukacita. Karena tidak tempat yang layak untuk kesedihan ketika kita merayakan hari kelahiran Sang Kehidupan yang menghancurkan ketakutan akan kematian dan membawakan kita sukacita keabadian terjanji." - Paus Santo Leo Agung

Referensi : Iman Katolik
Dominus Illuminatio Mea!

Post a Comment

Previous Post Next Post