Kutipan Dari Santo Yohanes Krisostomus

�Kita telah melihat terang sejati, kita telah menerima Roh surgawi, kita telah menemukan iman yang benar, menyembah Trinitas tak terbagi, yang telah menyelamatkan kita.� (Madah Komuni, Liturgi Ilahi St. Yohanes Krisostomos)

�Engkau bersikeras bahwa engkau tidak pernah mengundang orang untuk berbuat dosa. Memang engkau tidak melakukannya dengan lidahmu, tetapi engkau melakukannya dengan busanamu dan dengan tingkah lakumu, yang jauh lebih efektif daripada yang dapat kau lakukan dengan mulutmu. Apabila engkau telah membuat orang lain berdosa dalam hatinya, bagaimana mungkin engkau mengatakan bahwa engkau tidak bersalah? Engkau telah mengasah dan menghunus pedangmu. Engkau menikamkannya sehingga jiwa terluka.�

�Ketika kalian berada di depan altar di mana Kristus hadir, jangan lagi beranggapan bahwa kalian berada di antara manusia; tetapi yakinlah bahwa bala tentara malaikat serta malaikat agung berdiri di sampingmu, dan dengan gemetar karena hormat berada di hadapan Pencipta Langit dan Bumi yang Mahakuasa. Oleh sebab itu, ketika kalian berada dalam Gereja, hadirlah di sana dalam keheningan, dengan khidmad dan khusuk.�

�Tidak ada seorang yang dapat beralasan tidak berdoa dengan dalih dipenuhi kesibukan sehari-hari atau tidak dapat berada di gereja. Di mana pun, tidak peduli di mana kamu menemukan dirimu, kamu dapat menegakkan sebuah altar kepada Allah dalam hatimu dengan cara berdoa .�

�Merasa malulah kamu ketika berbuat dosa, bukan ketika kamu bertobat. Di sini ada dua hal yaitu dosa dan pertobatan. Dosa adalah luka, pertobatan adalah obat. Dosa diiringi dengan rasa malu; pertobatan diiringi dengan keberanian. Iblis telah menipumu tentang kenyataan ini dan justru memberimu keberanian untuk berbuat dosa serta rasa malu untuk bertobat.� 

�Ketika, karenanya, engkau menandai dirimu sendiri (dengan tanda salib), pikirkanlah tujuan dari salib, dan peraslah habis kemarahanmu atau nafsumu yang lain. Pertimbangkanlah harga yang telah dibayarkan kepadamu.� 

�Biarlah mulut berpuasa dari kata-kata yang memalukan dan kasar, sebab, apa gunanya ketika pada satu sisi, kita menghindari memakan ayam dan ikan, tetapi di sisi lainnnya kita memakan dan menghancurkan saudara-saudara kita?�

�Apakah kamu berbuat dosa? Masuklah ke Gereja dan bertobatlah dari dosa-dosamu, karena di sini menyediakan Tabibnya, bukan untuk menghakimimu, di sini tidak ada proses investigasi, dan seseorang menerima pengampunan dosanya.�

�Setiap hari pada malam hari, sebelum kamu terlelap tidur, bangkitkanlah penghakiman bagi hati nuranimu sendiri, mintalah pertanggung-jawaban dalam hal ini, dan semua yang berasal dari godaan si jahat yang mungkin telah kamu ambil untuk kamu lakukan selama hari ini. . . tusuklah mereka, hancurkanlah mereka berkeping-keping, dengan melakukan pertobatan bagi dosa-dosa.�

�Tandailah dirimu dengan tanda salib, renungkanlah maksud dari salib, dan padamkan kemarahanmu dan segala nafsumu.�

�Allah telah mendirikan Gereja seperti pelabuhan di tepi laut, agar kamu dapat berlindung dari pusaran kekhawatiran dan menemukan kedamaian dan ketenangan�

�Jalan ke neraka itu tersusun dari tulang-belulang para imam yang kacau dengan para uskup sebagai penunjuk jalannya.�

�Puncak dari penyangkalan diri adalah mendoakan orang-orang yang memusuhimu.� 

�Pekerjaan imam dilakukan di dunia, tetapi berperingkat di antara aturan-aturan surgawi. Dan ini benar, sebab tidak ada orang, malaikat, malaikat agung, dan kekuatan lain, melainkan sang Roh Kudus sendiri yang menahbiskan suksesi ini, dan meyakinkan manusia yang ketika masih berada dalam daging untuk mewakili pelayanan para malaikat. Imam, karenanya, haruslah murni seperti dia sedang berdiri di dalam surga, di tengah-tengah kekuatan itu.� 

�Kitab Suci membawa kita kepada Allah dan membuka sebuah jalan kepada pengetahuan tentang-Nya.�

''If Christ is with me, to whom should I be afraid?" 

"Jangan pernah memisahkan diri dari Gereja. Gereja adalah harapanmu. Gereja adalah keselamatanmu. Gereja adalah tempat perlindunganmu."

Riwayat singkat Santo Yohanes Krisostomus bisa dilihat (silahkan klik ini)
Dominus illuminatio mea!

Post a Comment

Previous Post Next Post