Setelah melakukan riset, saya mengambil kesimpulan bahwa perdebatan filioque tidak dapat dipisahkan dari sejarah. Perdebatan ini berlangsung antara Gereja Katolik yang menggunakan Tradisi Barat/ Latin, dengan Gereja Orthodox, yang menggunakan Tradisi Timur/ Yunani. Saya akan menggunakan istilah Gereja Katolik dan Gereja Orthodox. Konsili yang tidak diberi keterangan khusus merupakan Konsili Ekumenis yang diakui bersama antara Gereja Katolik dan Orthodox. Konsili lokal akan diberi keterangan khusus dan ini hanya diakui oleh Gereja yang membawahi wilayah di mana konsili tersebut dilaksanakan.
Banyak kekacauan dan bias yang terjadi dalam sejarah seputar filioque. Saya mengakui bahwa karena saya adalah anggota Gereja Katolik, sedikit banyak bias akan terjadi. Untuk memperkecil hal itu, salah satu sumber utama yang saya gunakan adalah pernyataan bersama Uskup Orthodox-Katolik yang saya ambil dari web site Gereja Orthodox. Saya juga menyediakan perbandingan pandangan Gereja Katolik dan Orthodox mengenai sejarah di sini.
Berikut ini kompendium sejarah sekitar Filioque.
Tahun | Kejadian |
284 | Kaisar Roma Diocletian membagi Kekaisaran Romawi menjadi dua yaitu Romawi Barat dengan ibukota Roma, dan Romawi Timur dengan ibukota di Bizantium.1 |
(±300) | Arianisme muncul dan meragukan Yesus sebagai Tuhan.2 |
307 | Constantine menjadi Kaisar yang mempersatukan (lagi) kedua Kekaisaran bersaudara ini.1 |
324 | Constantine mendirikan Constantinopel di atas kota Bizantium dengan sumber inspirasi kota Roma. Constantinopel disebut New Rome.3 |
325 | Konsili Nicea I dilaksanakan, mengutuk Arianism, dan menekankan KeTuhanan Yesus sebagaimana tertulis dalam Kredo Nicea.4,5 We believe in one God, the Father, almighty, maker of all things visible and invisible; And in one Lord Jesus Christ, the Son of God, begotten from the Father, only-begotten, that is, from the substance of the Father, God from God, light from light, true God from true God, begotten not made, of one substance with the Father, through Whom all things came into being, things in heaven and things on earth, Who because of our salvation came down and became incarnate, becoming man, suffered and rose again on the third day, ascended to the heavens, will come to judge the living and the dead; And in the Holy Spirit. But as for those who say, There was when He was not, and, Before being born He was not, and that He came into existence out of nothing, or who assert that the Son of God is of a different hypostasis or substance, or is subject to alteration or change — these the Catholic and apostolic Church anathematises.5 Sayangnya Arianism tidak hilang. Paham ini secara bertahap bangkit dan diterima oleh suku-suku sekitar Kekaisaran Romawi.6 |
342 | Macedonius menjadi Uskup Constantinople dan meragukan KeTuhanan Roh Kudus. Pengikutnya disebut Pneumatomachi.5 |
381 | Konsili Constantinopel pun diadakan dan menjabarkan peran Roh Kudus yang sebelumnya telah disebutkan dalam Kredo Nicea. Hal ini untuk melawan Pneumatomachi dengan menekankan KeTuhanan Roh Kudus.6,7 Konsili Constantinopel menjelaskan lebih lanjut:5 And in the Holy Spirit, the Lord, the Giver of Life, who proceeds from the Father; who with the Father and the Son together is worshipped and glorified; who spoke by the prophets. In one Holy, Catholic, and Apostolic Church. I acknowledge one Baptism for the remission of sins. I look for the resurrection of the dead, and the life of the world to come. Amen. Perhatikan bahwa Kredo Nicea berakhir di bagian berwarna biru. Konsili Constantinopel melanjutkan dengan bagian berwarna merah. Secara keseluruhan Kredo ini disebut Kredo Nicea-Constantinopel. |
410 | Konsili lokal di Persia (wilayah Gereja Timur) memakai filioque.6 |
431 | |
441 | Paus Leo I mengakui filioque secara dogmatic berdasarkan tradisi kuno Latin dan Alexandria.8 |
451 | Konsili Chalcedon menegaskan Kredo Nicea-Constantinopel.6 |
476 | Kekaisaran Romawi Barat berakhir. Kekaisaran Romawi dilanjutkan oleh Kekaisaran Romawi Timur dengan ibukota di Constantinopel.1 Ditinggalkan oleh pelindungnya, Gereja Roma harus berhadapan sendirian dengan suku Visigoth yang telah memeluk paham Arianism |
(± 500) | Gereja Orthodox mulai mendaraskan Kredo dalam Misa. Gereja Katolik belum mendaraskan Kredo dalam Misa. Sebuah Kredo baru muncul, Kredo Athanasius, dan cukup berpengaruh. Kredo Athanasius mengandung filioque.4 |
589 | Suku Visigoth akhirnya mau mengakui iman Gereja sebagai ajaran yang benar dan bersedia melepaskan Arianism. Konsili Toledo III (Spanyol) mewajibkan suku Visigoth mengucapkan Kredo Nicea-Constantinopel. Konsili lokal Gereja Barat ini menambahkan kata filioque untuk menekankan Putra sehakikat dengan Bapa.4,6 Raja Visigoth, Reccared, memerintahkan Kredo didaraskan saat Misa, meniru praktik Gereja Orhtodox. Praktik ini beserta penambahan filioque menyebar dari Spanyol ke Gaul (Perancis).4 And in the Holy Spirit, the Lord, the Giver of Life, who proceeds from the Father; who with the Father and the Son together is worshipped and glorified; who spoke by the prophets. In one Holy, Catholic, and Apostolic Church. I acknowledge one Baptism for the remission of sins. I look for the resurrection of the dead, and the life of the world to come. Amen.5 Gereja Timur juga mengalami masalah dengan Arianism dan melawannya dengan menggunakan formula “Christ, our God” untuk menekankan KeTuhanan Yesus Kristus yang dengan demikian sehakikat dengan Bapa.6 |
680 | Konsili Lokal Hatfield (Gereja Katolik) menegaskan Kredo Nicea-Constantinopel dengan filioque. Konsili ini dipimpin oleh seorang Uskup yang berasal dari Constantinopel (wilayah Gereja Orthodox) tetapi ditugaskan oleh Paus ke Inggris.4 |
796 | St. Paulinus II, Patriarch of Aquileia dalam Konsili Friaul menyetujui penambahan filioque. Ini adalah konsili lokal Gereja Barat.4,9 Patriarch di sini adalah Uskup, bukan Patriarch dalam artian Gereja Orthodox.Patriarchate of Aquileia merupakan wilayah Gereja Katolik yang telah dihapuskan karena saat ini berada langsung di bawah kuasa Tahta Suci Vatikan.10 Tujuan Konsili ini menggunakan filioque adalah untuk melawan Adoptianisme, yang meragukan KeTuhanan Yesus.4 |
800 | Charles Agung naik tahta, menjadi raja atas suku Frankis (yang mendiami daerah Gaul). Raja baru ini mendirikan Kekaisaran baru yang disebut Kekaisaran Romawi Suci (Holy Roman Empire). Dalam usahanya untuk mengklaim bahwa Kekaisaran Romawi Suci adalah kelanjutan Kekaisaran Romawi dan mengungguli Kekaisaran Romawi Timur, Charles Agung menuduh Kaisar Romawi Timur sesat karena tidak menggunakan Kredo yang mengandung filioque. Sebagai justifikasi, Charles Agung mendukung penggunaan filioque dalam wilayah Kekaisarannya. Lebih jauh, Charles Agung mendesak Paus untuk menerima filioque.5,6 |
809 | Konsili lokal Aachen menerima penggunaan filioque. Ini adalah konsili lokal Gereja Barat.9 Konsili ini berlangsung di daerah kekuasaan Kaisar Charles Agung. Setelah Konsili berakhir, sang kaisar mengirim petisi ke Paus Leo III untuk menyelipkan filioque dengan resmi ke Kredo.11 |
810 | Karena ditantang mengenai penggunaan filioque oleh biarawan Gereja Orthodox sewaktu di Yerusalem, sejumlah biarawan Gereja Katolik meminta Paus Leo III memeriksa Konsili Aachen.4 Dekrit dari Konsili Aachen diperiksa oleh Paus Leo III yang kemudian menyatakan hal ini benar secara doktrin tetapi menolak mencantumkannya dalam Kredo secara resmi dengan alasan mempertahankan Tradisi dan menjaga keutuhan Gereja. Saat pemerintaan Leo III, Kredo tidak wajib didaraskan dalam Misa.4,6,11 Karena Kaisar Charles Agung terus memaksa, Paus Leo III menegaskan keputusannya dengan menuliskan Kredo Nicea-Constantinopel tanpa filioque di atas dua perisai perak, satu dengan bahasa Latin dan satu dengan bahasa Yunani. Charles Agung tetap mendukung penggunaan filioque dalam wilayah kekuasaannya.4,5,6,11 |
Photian Schism | |
842 | Kekaisaran Romawi Timur dipimpin oleh Michael III, yang diwali oleh Theodora. Saat naik tahta, Michael III baru berusia 3 tahun dan tumbuh menjadi pemuda yang kacau dan diberi panggilan Sang Pemabuk.12 |
856 | Setelah Theodora pensiun, perwalian ini dilanjutkan oleh Bardas, saudaranya. Badras hidup bersama secara incest dengan saudara iparnya, Eudocia.12 |
857 | Partiarch Ignatus of Constantinople menolak memberikan Komuni pada Badras karena perilaku berdosanya. Patriarch ini diturunkan dari tahtanya oleh Kaisar Romawi Timur, Michael III. Photius ditunjuk olehKaisar sebagai pengganti.4,12 |
861 | Photius mengadakan Konsili lokal Gereja Orthodox yang menurunkan Ignatus.14,15 |
862 | Ignatus dan Photius membawa masalah mereka ke Roma. Paus Nicholas I menetapkan Ignatus sebagai Patriarch resmi, menurunkan Photius dan memerintahkan Patriarch lainnya untuk menghormati hak Ignatus dan menentang Photius. Rupanya surat Paus ini tidak dilaksanakan.4,12 |
863 | Paus Nicholas I mengadakan Konsili lokal di Lateran yang menolak Photius.4,14 |
864 | Boris, raja Bulgaria dibaptis oleh Photius dengan Kaisar Michael III sebagai wali baptis. Gereja Orthodox mengirim missionaris ke Bulgaria.14 Boris, takut missionaris Gereja Orthodox bertindak sebagai mata-mata Kaisar Romawi Timur, meminta status independen bagi Gereja Bulgaria. Hal ini ditolak oleh Photius.14 |
866 | Boris mengirim utusan ke Paus. Paus merespon dengan mengirim missionaris ke Bulgaria. Boris mengusir missionaris Gereja Orthodox dan menerima missionaris Gereja Katolik.14 Suatu tindakan yang memperuncing masalah. |
867 | Missionaris Gereja Orthodox melaporkan bahwa missionaris Gereja Katolik mengajarkan Kredo dengan peambahan filioque. Tanpa mengetahui Latin dan Tradisi Gereja Katolik, Photius menulis surat kepada Paus mempertanyakan penggunaan filioque. Selain itu, Photius juga mengirimkan surat yang menggunakan kata-kata tajam mengenai masalah Bulgaria ke Patriarch lain.4,12 Lalu Photius mengadakan Konsili lokal Gereja Orthodox di Constantinopel yang menurunkan Paus Nicholas I dari jabatannya.4,15 Selain itu Photius meng-ekskomunikasi Paus Nicholas I dan Gereja Katolik dengan alasan selibat, puasa Sabtu, penggunaan roti tak beragi, dan penambahan filioque.12 Beberapa saat kemudian, Kaisar Romawi Timur, Michael III, dibunuh oleh Basil, yang kemudian mengangkat diri menjadi Kaisar Romawi Timur berikutnya. Basil menurunkan Photius dan memanggil Ignatus kembali menduduki jabatannya.4,12 |
869-870 | Ignatus meminta Paus Adrian II, pewaris Paus Nicholas I, mengadakan Konsili di Constantinopel. Konsili ini menegaskan keputusan Paus,menurun dan meng-ekskomunikasi-kan Photius.4,12 Masalah muncul di sini. Sebelum konsili tahun 869-870 ini ada 7 Konsili sebelumnya. Ketujuh Konsili ini disebut Ekumenis karena diakui oleh Gereja Timur dan Barat. Konsili tahun 869-870 diakui oleh Gereja Barat sebagai sah dan diberi nama Konsili Constantinopel IV. Konsili tahun 869-870 ini tidak diakui oleh Gereja Timur. Bagi Gereja Timur, Konsili Constantinopel IV adalah Konsili yang berlangsung di Constantinopel pada 879-880. Bagi Gereja Barat Konsili 879-880 tidak dihitung Konsili.4,13 Kedua pertentangan ini menandai berakhirnya hubungan baik Gereja Timur dan Barat. Photius berhasil kembali ke Constantinopel dan mengajar anak Kaisar Basil I.12,14 |
877 | Patriarch Ignatus meninggal dan disuksesi oleh Photius.12 |
878 | Photius menduduki Tahta Constantinopel dengan sah. Oleh alasan ini dan karena ingin mempertahankan keutuhan Gereja, Paus John VIII mengakui Photius.4,12 |
879-880 | Kedua Gereja bertemu di Constantinopel atas undangan Photius. Sebenarnya Photius ingin membalikkan hasil Konsil 869-880, memasukkan Bulgaria di bawah wilayah Tahta Constantinopel, dan melarang penambahan lebih lanjut, termasuk filioque, ke dalam Kredo Nicea-Constantinopel.12 Hasil Konsili Constantinopel 879-880 ini adalah: a. Membatalkan Konsili Constantinopel 869-870 b. Mengakui Photius sebagai Patriarch of Constantinopel yang sah c. Masalah Bulgaria diserahkan ke Kaisar Basil I d. Menegaskan Kredo Nicea-Constantinopel, meski tidak ada diskusi ekstensif mengenai filioque e. Menentang iconoclasm Hasil Konsili ditanda tangani oleh delegasi Paus John VIII, para patriarch Gereja Orthodox dan Kaisar Romawi Timur (Basil I).4 Tetapi Paus Yohanes VIII menolak dan meng-ekskomunikasi Photius. Photius meninggalkan kesan anti-Roma yang dalam pada Gereja Timur.12 Pertemuan 879-880 diakui oleh Gereja Timur sebagai Konsili Ekumenis Ke-8 (tepatnya, Contantinopel IV).4 Tetapi nampaknya Gereja Barat tidak mengakui sebagaimana tidak tercantumnya pertemuan ini dalam daftar Konsili Gereja Barat.11 Yang dihitung sebagai Konsili Constantinopel IV oleh Gereja Barat adalah sebuah Konsili di Constantinopel pada tahun 869-870.4,11 |
883 | Photius menulis surat kepada Patriarch of Aquileia dengan tetap tidak memperlihatkan pemahaman tentang Tradisi Latin mengenai filioque.4 |
886 | Kaisar Romawi Timur Basil disuksesi oleh anaknya, kaisar Leo VI. ini menurun Photius dan mengangkat saudaranya, Stephanus menjadi Patriarch of Constantinopel. Hal ini sama dengan tindakan tahun 857. Paus tidak setuju.12 |
893 | Antony II naik Tahta Constantinopel dengan sah dan memperbaiki hubungan dengan Gereja Barat.12 |
Akhir dari Photian Schism | |
1014 | Hendry II naik tahta sebagai kaisar Romawi Suci dan diberkati oleh Paus Benedict VIII. Kaisar meminta agar Kredo disertakan dalam Misa Penobatan, tentu saja Kredo yang memakai filioque. Begitu lemah dan bergantung pada perlindungan Kekaisaran Romawi Suci, Paus setuju. Saat inilah dengan resmi filioque memasuki Gereja Roma dan Gereja Barat secara keseluruhan.6 |
1136 | Setelah debat publik mengenai faktor pembelah Gereja, termasuk filioque, Uskup Anselm of Havelberg mengakui bersama Metropolitan Nicetas of Nicomedia bahwa ternyata banyak kesamaan.4 |
1274 | Konsili lokal Gereja Katolik (Lyons II) mengekskomunikasikan siapapun yang menetang penambahan filioque. Paus Paulus VI telah mengatakan bahwa hal ini tidak berlaku lagi.16 |
1285 | Konsili lokal Gereja Orthodox (Constantinopel) dipimpin oleh Patriarch Gregory of Cyprus. Sambil menolak “double spiration of The Holy Spirit”, Konsili menyatakan “eternal manifestation of Holy Spirit from The Father through The Son”.4 |
1439 | Pada Konsili Ferrara-Florence, utusan Gereja Timur, delegasi Yunani, mengatakan dapat menerima filioque sebagai ekspresi berbeda dari iman yang sama serta menyanyikan Kredo Nicea-Constantinopel dengan penambahan filioque. Supremasi Paus juga diterima. Tetapi keputusan delegasi Yunani ini tidak diterima oleh Gereja Timur.4 |
1453 | The Fall of Constantinopel. Gereja Orthodox, terdesak dan ditekan oleh penguasamuslim mereka untuk tidak bersatu dengan Gereja Katolik.6 |
1484 | Konsili lokal Gereja Orthodox (Constantinopel) menolak dengan tegas sikap delegasi Yunani pada Konsili Ferrera-Florence. 4 |
1979 | The Joint International Commission for Theological Dialogue between The Orthodox and Catholic Church terbentuk.4 |
1982 | Badan yang didirikan pada tahun 1979 mengeluarkan Yhe Mystery of The Church and of Eucharist in The Light of The Mystery of The Holy Trinity, yang menyatakan: “Without wishing to resolve yet the difficulties which have arisen between the East and the West concerning the relationship between the Son and the Spirit, we can already say together that this Spirit, which proceeds from the Father (Jn. 15:26) as the sole source of the Trinity, and which has become the Spirit of our sonship (Rom. 8:15) since he is already the Spirit of the Son (Gal.4:6), is communicated to us, particularly in the Eucharist, by this Son upon whom he reposes in time and eternity (Jn. 1:32).” |
1987 | Patriarch Dimitrios I of Constantinopel mengunjungi Vatikan dan mengadakan Misa bersama dengan Paus Yohanes Paulus II, di mana Kredo Nicea-Constantinopel disebutkan dalam bahasa Yunani tanpa filioque. 4 |
1995 | Kunjungan kedua Patriarch Dimitrios I, Misa bersama dengan Kredo dalam bahasa Yunani tanpa filioque. 4 |
1995 | Patriarch Batholomew I bertemu Paus Yohanes Paulus II Vatikan menerbitkan dokumen “The Greek and Latin tradition Regarding The Procession of The Holy Spirit”. 4 Silakan klik , dalam dokumen ini terdapat pendirian Gereja Katolik tentang makna kata filioque, hubungannya dengan pandangan Gereja Orthodox dan mengapa Gereja Katolik tidak menggunakan, bahkan melarang, filioque saat mendaraskan Kredo dalam bahasa Yunani. |
2002 | Misa bersama antara Paus Yohanes Paulus II dengan Patriarch Teoctist of Romania di mana digunakan Kredo dalam bahasa Yunani tanpa filioque. 4 |
Referensi
1. Trueman C. The Fall of Rome. History Learning Site.http://www.historylearningsite.co.uk/fall_of_ancient_rome.htm
2. Belloc H. The Great Heresies: The Arian Heresy. Eternal World Television Network.http://www.ewtn.com/library/HOMELIBR/HERESY3.TXT
3. Anonim. Constantinople. Illutrated History of Roman Empire. http://www.roman-empire.net/constant/constant-index.html
4. The North American Orthodox-Catholic Theological Consultation.The Filioque: A Church Dividing issue? An Agreed Statement of The North American Orthodox-Catholic Theological Consultation Saint Paul’s Collage, ashington, DC, October,2003.http://www.scoba.us/resources/orthodox-catholic/2003filioque.html
6. Gilligan M. Filioque clause. American Catholic Press.http://www.americancatholicpress.org/Father_%20Gilligan_Filioque_clause_page1.html
7. Arendzen, John. "Pneumatomachi." The Catholic Encyclopedia. Vol. 12. New York: Robert Appleton Company, 1911. 30 Dec. 2011 http://www.newadvent.org/cathen/12174a.htm
8. Katekismus Gereja Katolik no. 247
9. Maas, Anthony. "Filioque." The Catholic Encyclopedia. Vol. 6. New York: Robert Appleton Company, 1909. 28 Dec. 201128 Dec. 2011 http://www.newadvent.org/cathen/06073a.htm
10. Shahan, Thomas. "Aquileia." The Catholic Encyclopedia. Vol. 1. New York: Robert Appleton Company, 1907. 30 Dec. 2011. http://www.newadvent.org/cathen/01661c.htm
11. Saunders W. The Wording of Nicene Creed. Straight Answers.http://www.ewtn.com/library/ANSWERS/FILIOQUE.HTM
12. Fortescue, Adrian. "Photius of Constantinople." The Catholic Encyclopedia. Vol. 12. New York: Robert Appleton Company,1911. 30 Dec. 2011 http://www.newadvent.org/cathen/12043b.htm
13. http://www.newadvent.org/library/almanac_14388a.htm. Dalam daftar ini tidak ada Konsili antara tahun 879-1123
15. “Photian Synods of Constantinople”. The Catholic Encyclopedia. Vol 4. New York: Robert Appleton Company, 1908. 1 Jan. 2012.http://www.newadvent.org/cathen/043126.htm
16. Gilligan M. Filioque clause. American Catholic Press.http://www.americancatholicpress.org/Father_%20Gilligan_Filioque_clause_page2.html
Post a Comment