Silakan cari di seluruh Kitab Suci, tidak ada satu pun ayat di mana Yesus dengan gamblang berkata bahwa “Akulah Tuhan dan sembahlah Aku!”. Artikel ini adalah sekuel dari bukan pengemis. Dari mana kita dapat menarik kesimpulan bahwa Yesus adalah Tuhan bila Yesus sendiri tidak pernah mengatakan hal demikian?
Mari kita lihat Luk 5:17-26. Ini perikop yang akrab di mana karena terlalu banyak orang yang mengerumuni Yesus dalam sebuah rumah, seorang lumpuh tidak dapat dibawa masuk. Akhirnya teman-teman si lumpuh membongkar atap dan menurunkan si lumpuh tepat di depan Yesus. Si lumpuh tentunya ingin berjalan. Tetapi respon awal Yesus berbeda. Pada ayat 20, Yesus mengampuni dosa si lumpuh. Karena hanya Allah yang berkuasa menghapuskan dosa, perkataan Yesus ini mengejutkan setidaknya dalam hati para ahli Taurat dan orang Farisi langsung bertanya siapakah Yesus ini sehingga Ia dapat menghapus dosa si lumpuh? Alternatif jawaban dari pertanyaan ini ada 2. Kemungkinan pertama Yesus bukan Allah sehingga perkataannya yang barusan adalah hujatan. Kemungkinan lain adalah Yesus adalah Allah sehingga Ia memang mampu menghapus dosa. Hanya satu dari dua pilihan ini yang betul.
Jawabannya disediakan oleh Yesus sendiri. Ia bertanya manakah yang lebih mudah berkata bahwa dosa si lumpuh telah diampuni atau si lumpuh sudah sembuh sehingga dapat berjalan sekarang juga? (lih ayat 22-23). Menurut saya, yang lebih sulit adalah menyatakan kesembuhan si lumpuh karena dengan segera pernyataan sembuh ini akan menuntut bukti yaitu si lumpuh harus berjalan. Kalau menyangkut pernyataan pengampunan dosa, kita lebih mudah berkelit dan memang buktinya akan abstrak. Tetapi tentang kesembuhan, buktinya akan dinantikan saat itu juga. Tidak ada waktu tunggu.
Christ heals the paralytic |
Yesus kemudian menyuruh si lumpuh berdiri dan Lukas mencatat seketika itu juga si lumpuh berdiri (ayat 25). Yesus membuktikan bahwa Ia dapat melakukan sesuatu yang lebih sulit. Tentunya Ia juga mampu melakukan sesuatu yang lebih mudah yaitu menghapuskan dosa manusia dan itu ternyata memang tujuanNya (ayat 24). Oleh karena itu jawaban untuk pertanyaan para ahli Taurat dan orang Farisi pada ayat 21 adalah Yesus Kristus adalah sungguh Allah.
Yang menarik berikutnya adalah ayat penutup dari perikop ini yang menyatakan bahwa hal ini sangat mengherankan. Pertanyaan untuk kita semua: hal apa yang mengherankan? Yesus menyembuhkan orang lumpuh atau Yesus menghapus dosa orang lumpuh sehingga dengan demikian menyatakan DiriNya sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa? Cobalah pikirkan.
Post a Comment