Latest News

Saturday, January 26, 2019

Yesus adalah Tuhan -4- Gembala yang Baik


Kemarin saya menemukan sebuah perikop Kitab Suci yang begitu indah menjelaskan siapakah Tuhan Yesus dan mengapa saya dengan berani mengakui DiriNya sebagai Tuhan. Perikop ini berasal dari Perjanjian Lama. Etah mengapa kendati Tuhan Yesus menggemakan kembali perikop ini di Perjanjian Baru, LAI tidak memberikan rujukan di cacatan kaki ke Perjanjian Lama. Ini amat disayangkan. Mari kita lihat surat cinta Tuhan Yesus kepada kita.

Gembala yang Baik,
tema populer
Perikop yang saya maksud adalah Yeh 34:1-31. Silakan dibaca dengan seksama dan tenang maka pembaca akan mengerti betapa besarnya cinta Tuhan Yesus kepada kita. Mari kita mulai. Perrikop ini dibuka dengan Yehezkiel mendapatkan Firman Tuhan untuk menantang gembala Israel. Yehezkiel adalah nabi yang hidup saat Israel telah menyimpang dari Hukum Musa (Yeh 2:3). Tuhan menantang gembala Israel. Tuhan menunjukkan bahwa gembala Israel tidak menjalankan tugas mereka sebagai gembala. Mereka tidak menguatkan yang lemah, tidak mengobati yang sakit, tidak membalut yang terluka, tidak membawa pulang yang tersesat dan tidak mencari yang hilang (Yeh 34:4a). Kawanan domba Israel memang teoritis memiliki gembala namun pada praktiknya mereka dibiarkan berjalan sendiri, dan berakhir dimangsa oleh binatang buas (Yeh 34:5-6). Rupanya gembala palsu ini tidak berhenti di sana, mereka menyembelih yang gemuk, meminum susunya, mengenakan bulunya, dan menginjak-injak domba-domba itu (Yeh 34:3,4b).

Kemudian Tuhan mengambil keputusan untuk mem-PHK, tepatnya melawan, gembala tidak tahu diri ini (Yeh 34:10). Tuhan sendiri yang akan memperhatikan domba-dombaNya (Yeh 34:22). Ingat kata “Tuhan” di sini bersinonim dengan “YHWH”. Sekarang kita masuk mesin waktu ke Yoh 10:1-19. Kita mendengar pernyataan Seseorang.

Yesus Kristus berkata, “Akulah gembala yang baik” (Yoh 10:11). Proklamasi ini dengan cepat mengaitkan diri dengan Yeh 34. Bahkan Yesus menyatakan bahwa DiriNya bukan upahan yang langsung lari ketika serigala muncul sehingga domba-domba itu diterkam oleh serigala (Yoh 10:12, persis dengan Yeh 34:5). Yesus adalah Gembala yang Sejati, sang Pemilik sesungguhnya dari kawanan domba, bukan seperti upahan yang pengecut (di Yoh 10), bukan pula seperti gembala palsu (di Yeh 34). Yesus, sebagai Gembala yang Baik, akan menjalankan tugas Gembala yang Baik.

Yesus, Gembala yang Baik,
Ikon dari Katakombe
Apa saja tugas Gembala? Kita pindah kembali ke Yeh 34:16. YHWH menyatakan bahwa DiriNya akan mencari yang hilang, membawa pulang yang tersesat, membalut yang luka, sampai di sini terlihat bahwa tugas Gembala yang Sejati benar-benar bertolak belakang dengan gembala palsu (Yeh 34:4). Tetapi coba perhatikan dekripsi selanjutnya, bila gembala palsu tidak menyembuhkan yang sakit, Tuhan Allah bergerak lebih jauh, Ia menguatkan yang sakit. Domba yang sakit tidak hanya disembuhkan tetapi juga dikuatkan. Ini proses dua kali lipat. Semua orang tahu betapa sulitnya menyembuhkan orang sakit dan lebih sulit lagi bagi orang sakit untuk mendapatkan kekuatan seperti sebelum dirinya sakit. Tuhan Allah dengan sabar menunggu hingga dombanya sehat dalam arti sebenarnya. Bagaimana dengan domba yang sudah kuat dan gemuk? Tuhan Allah melindungi mereka. Domba-domba ini tidak akan disembelih. Gembala yang Sejati tidak pernah beranggapan karena DiriNya telah bekerja keras menggemukkan domba, kini Ia berhak menyembelih domba itu. Tuhan Allah menyatakan bahwa DiriNya akan melindungi domba itu.

Mari kita lihat ke Yoh 10 lagi. Yesus Kristus melangkah lebih lanjut dengan mengatakan dengan konkret seperti apa melindungi domba itu. Yesus Kristus menyatakan bahwa Ia akan memberikan nyawanya demi dombanya (Yoh 10:15b). Dalam usaha mempertahankan domba, Gembala yang Baik tidak mempertahankan nyawaNya, Ia rela memberikan nyawa demi domba.

Bukan saja Yesus dengan wibawaNya mengklaim sebagai Gembala yang Baik sehingga sama dengan YHWH yang Agung, tetapi Tuhan Yesus menggenapkan apa yang tertulis dengan mengatakan bahwa Ia akan menyerahkan nyawaNya demi melindungi domba-domba. Tuhan Yesus melangkah lebih jauh, Dia benar-benar menyayangi dombaNya dengan tidak menahan sesuatu pun dari DiriNya, sebagaimana yang nyata dalam PenyalibanNya.

Deklarasi KeTuhanan Yesus ini mendapatkan tanggapan yang rame dari pendengarNya karena ada beberapa orang Yahudi mengatakan Yesus gila mengklaim status Gembala yang Baik. Orang Yahudi ini menangkap maksud Yesus. Yesus memproklamasikan DiriNya sebagai YHWH.

Kanak-Kanak Yesus sebagai
Gembala yang Baik
Sebenarnya maksud Yesus bukan saja menyatakan Diri sebagai YHWH tetapi bertanya kepada setiap orang Israel, dombaNya: Apakah mereka (masih) mengenal suara Sang Gembala? Kepada kita yang secara etnik bukan Israel, Tuhan Yesus menyatakan bahwa ada domba-domba yang berasal dari kandang lain (Yoh 10:16). Akan tetapi domba-domba asing ini akan dituntun juga dan disatukan dengan domba Israel. Yang menarik adalah akhirnya domba asing ini juga mendengarkan suara Sang Gembala. Domba asing itu adalah Anda dan saya. Maukah Anda mendengarkan SuaraNya?

Oh Tuhan Yesus, Gembala Baik kami, panggillah kami dombaMu dan ajarlah kami untuk tidak mengeraskan hati seperti bangsa Isreal di Masa dan Meriba. 

No comments:

Post a Comment

Tags