Gereja Katolik menyembah Maria. Itu tuduhan yang sering kita dengarkan dan sudah sangat membosankan. Saya pernah bertemu dengan salah seorang anggota Gereja Protestan yang menyatakan hal yang serupa tetapi saat itu ia berkata, “Orang Katolik menyembah Maria”. Astaga, ini dia satu orang lain lagi. Gereja Katolik tidak pernah menyembah patung Maria ataupun Maria, kita tidak pernah menyembah patung orang kudus ataupun orang kudus, kita tidak menyembah patung malaikat dan malaikat, kita tidak menyembah patung Tuhan Yesus. yang kita sembah adalah Tuhan Yesus. sewaktu saya menjelaskan bahwa kami tidak menyembah Maria, teman saya itu menandaskan, “Ah, kelihatan sekali kok”. Komentar yag menarik...
Hall of Candles and Saints, Stirling, NJ, USA |
Bagi siapa hal itu kelihatan? Tentu saja bagi teman saya. Ia ingin menyatakan bahwa bila ia melihat saya berdoa Rosario di depan patung Maria bearti bagi dia, saya menyembah Maria (atau patungnya). Kok dengan yakin dia mengatakan hal demikian? Saya, sang pelaku, tentu lebih tahu apa yang saya kerjakan. Saya sudah capek berkali-kali menjelaskan bahwa saya tidak menyembah Maria. Kami berdoa bersama Maria kepada Tuhan Yesus. Sangat disayangkan bahwa doa direduksi hanya menjadi semacam alat untuk memohon, meminta, membujuk dan mengancam Tuhan untuk mengabulkan permintaan kita. Doa adalah sesuatu yang lebih dari itu. Doa adalah sarana komunikasi. Berdoa dengan Maria tidak bearti kita meminta Maria melakukan sesuatu seperti yang kita mohon kepada Tuhan. Lagian siapa bilang doa itu permintaan melulu? Bila berdoa dengan Maria, saya selalu menutup doa dengan rumusan: agar kita (Maria dan saya) dapat bersama dalam Surga memuji Yesus, Tuhan dan Raja kita. Maria bagiku adalah saudara, sahabat, pelindung, bunda, yang kepadanya kita dapat ajak berbincang setiap saat. Maria adalah sosok anggota Gereja yang sempurna, yang menyerahkan seluruh hidupnya kepada kehendak Allah. Maria tidak akan mampu melakukan sesuatu di luar kehendak PutraNya Yesus. Semua yag mampu diperbuat oleh Maria adalah atas izin Tuhan Yesus.
The Madonna and Child oleh Sassoferrato |
Permintaan kepada Maria pun selalu berpusat pada Yesus. Misalnya sering saat penuh kebingungan saya berdoa meminta Maria untuk menunjukkan Yesus, PutraNya. Sering saya meminta Maria membimbing perahu hidupku menuju Yesus, tempat dermaga kekal dan damai. Maria tidak pernah menyimpan doa untuk dirinya sendiri. Maria akan selalu meneruskan doa kepada Yesus. Seperti perjamuan di Kana, Maria akan mengetahui permasalahan kita dan akan membawanya kepada Yesus. Setelah itu, dengan penuh iman Maria akan menguatkan kita dan menyuruh kita untuk melakukan apa pun yang diperintahkan oleh Yesus padahal saat itu Tuhan Yesus belum mengeluarkan suatu intruksi pun. Tetapi Maria dengan iman hendak mengatakan pada kita yang sedang kesusahan bahwa masalah kita telah dibawa ke hadapan Tuhan yang tidak akan diam melihat anak-anakNya kesulitan dan yang perlu kita lakukan adalah menuruti perinta Yesus apapun itu. Sekali pun ada masalah yang amat memalukan dan tak terpecahkan, pasti Tuhan akan mengatakan sesuatu dan yang perlu kita lakukan adalah menuruti perintahNya.
Ada hal yang tidak boleh diminta kepada Maria misalnya kuasa mengampuni dosa. Ini adalah hak prerogatif Tuhan sendiri (Luk 5:21). Kita hanya boleh meminta Maria mendoakan kita orang berdosa demi usaha pertobatan kita atau seseorang yang kita doakan. Maria juga tidak memiliki kuasa memberikan kehidupan atau membangkitkan seseorang. Tuhanlah sang pemilik kehidupan. Tuhan dapat memilih memberikan kehidupan melalui Maria tetapi tidak pernah Maria sebagai sumber kehidupan. Maria dapat dimintai perantaraanNya dalam mohon keturunan tetapi harus diingat sang bayi adalah buah tangan Allah sendiri. Maria menyampaikan permintaan kita kepada Allah
Awalnya saya terganggu dengan ide “Mempersembahkan diri seutuhnya kepada Maria, jiwa dan raga”. Hal ini tentu akan amat mengerikan bagi teman Protestan yang tidak mengerti. Motto Beato Paus Yohanes Paulus II, Totus Tuus, pun terdengar menyesatkan. Yah, bila itu tidak dipahami dengan baik. Hal menarik, sewaktu saya mengutip motto tersebut sebagai status facebook, teman saya seorang Protestan menanyakan artinya. Dan setelah mengetahui artinya, (I am) completely yours, teman saya ini merasa motto ini amat romantis dan dia mengira saya sedang jatuh cinta. Hal ini menyadarkan saya bahwa kadang kita mengatakan hal serupa terhadap pacar kita, pasangan kita, orang tua, anak dan banyak orang yang menempati tempat istimewa dalam hati kita. Tentunya saat mengatakan bahwa orang yang kita kasihi itu adalah satu-satunya dalam hidup kita, bahwa kita memiliki dan dimiliki oleh orang tersebut, kita tidak berniat menendang Tuhan Yesus. Justru dengan berani mengatakan hal seperti itu, kita dengan mantap telah mengamankan posisi Tuhan Yesus. Sungguh lucu bila kita menganggap orang spesial kita adalah suatu saingan bagi Tuhan Yesus. Maria tidak pernah menjadi saingan bagi Tuhan Yesus. Menyatakan bahwa Maria menempati tempat spesial dalam hati kita dan bahwa kita ingin menjadi milik Maria, justru menyatakan komitmen kita untuk menempatkan Tuhan Yesus sebagai pusat hidup kita, sebagaimana yang dilakukan oleh Maria sendiri.
The Madonana and Child oleh Bougeureau |
Sekali lagi walau bosan saya ingin menyatakan bahwa Maria menempati posisi yang amat sangat istimewa dalam hati ku tetapi posisi itu tidak pernah setara, atau lebih, dari posisi Tuhan Yesus. Bersama Maria, kami menyembah Tuhan Yesus.
O mater Dei, ora pro nobis
http://ipsaconteretcaputtuum.blogspot.com/2011/12/gereja-katolik-menyembah-maria.html
Post a Comment