Lawanlah Iblis


T: Bapa John yang terkasih, akhir-akhir ini saya mengalami masalah yang berkaitan dengan baris tertentu dalam doa-doa tertentu. Saya mengakui bahwa saya pernah mendengarkan lagu menghujat terhadap Roh Kudus. Itu bukan sesuatu yang saya sangka ketika saya mendengar lagu tersebut. Hal itu telah berlalutapi sekarang saya memiliki pikiran menganggu tentang Allah Bapa, Anak, Roh Kudus, dan Maria. Hal ini terjadi bahkan di gereja atau saat berdoa Rosario. Saya meminta Tuhan untuk tidak membiarkan pikiran-pikiran memasuki kepala saya, tetapi pikiran-pikiran tersebut tetap masuk dalam kepala saya. Dalam artikel Anda Anda menyatakan: "... Sangat berharga untuk menyebutkan bahwa banyak orang kudus mengalami godaan kuat dan intens untuk menghujat Tuhan pada masa akhir hidup mereka, ketika merekatelah maju dalam kehidupan spiritual." Para kudus manakah memiliki pikiran buruk atau godaan ini?


J: Saya tidak cukup mengetahui tentang situasi Anda sehingga saya tidak dapat memberikan saran spesifik tentang bagaimana Anda mungkin dapat mengatasi masalah ini. Tapi saya bisa memberikan beberapa saran umum - yang mungkin juga berguna bagi pembaca lainnya.

Taktis Perlawanan

Temptation of St. Anthony,
oleh Felicien Rops
Ketika godaan mengetuk pintu pikiran Anda, jangan biarkanmembiarkan mereka masuk. Anda mungkin tidak dapat menghentikangodaan mengetuk, tetapi dengan mengucapkan doa singkat (Tuhan Yesus, kasihanilah saya ... Tuhan Yesus, saya mencintaiMu ... Hati Kudus Yesus, saya percaya padaMu ... ) atau berdoa ayat favorit Kitab Suci (‘Jadilah padaku menurut perkataanmu itu [Lukas 1:38],Percaya kepadaNya setiap waktu [Mazmur 62:9 -red]Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut?[Mazmur 27:1]), Anda mungkin dapat menolak mereka masuk. Jika mereka terus mendesak, lawan mereka teruskunjungilah Sakramen Mahakudus, mengaku dosa-lah, buka dan bacalah Kitab Suci selama 15 menit, berbuat amal kasih bagi seseorang, pusatkanlah perhatian kembali pada tugas di tangan ...


Menawan pikiran

St Paulus menjelaskan bahwa dia menawan segala pikiran dan menaklukannya pada Kristus (2 Korintus 10:5). Ketika Tuhan mengijinkan kita digoda oleh pikiran jahat, kita dapat mengikuti teladan St. Paulus. Bahkan jika kita merasa diri kita lemah, kita masih bisa melawan, yang pada akhirnya akan mengusir serangan spiritual iniLawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu (Yakobus 4:7). Dan jika perlawanan kita terhadap godaan mengarahkan pikiran kita kepada Allah, bukan hanya gertakan gigi dan usaha untuk mengendalikan diri, Allah pasti akan datang untuk menyelamatkan kita jika kita bertekun: Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu (Yakobus 4:8). Kadang perang spiritual ini berlangsung lama; hal ini diizinkan oleh Allah agar kita tumbuh dalam kebajikan, kerendahan hati, pengetahuan diri, dan kebijaksanaan. Kadang kita harus membuat keputusan tegas dan berani untuk melawan serangan jahat, seperti St. Benediktus lakukan ketika ia melemparkan dirinya ke semak berduri untuk memadamkan api godaan nafsu.

Menjadi Bertanggung Jawab
Temptation of St. Thomas,
oleh Dego Velaquez

Di sisi lain, jika kita ikut andil atas asal-usul pikiran jahat, kita perlu memotong akar godaan tersebut. Jika kita mengisi pikiran kita dengan gambaran dan pesan duniawi, atau bermain-maindengan pengaruh jahat dalam apa yang kita dengarkan atau bagaimana kita menghabiskan waktu kita, kita membuka pintu untuk pikiran jahat. Ini bearti, kita bekerja sama dengan mereka, kami menempatkan diri pada jalan dosa. Dalam kasus ini, kita tidak bisa mengharapkan Allah untuk datang menghapus pikiran jahat kecuali bila kita bertobat dan melepaskan diri dari pengaruh jahat.

Jika kita melakukan segala upaya yang pantas untuk melawan, dan pikiran jahat terus datang lagi serta mencoba untuk menyerang pikiran dan hati kita, kita percaya bahwa Tuhan tahu apa yang Ia lakukan. Ia mungkin memberikan kita serangkaianpertempuran demi diri kita sendiri, atau demi Tubuh Mistik Kristus, atau keduanya. Kita bisa terus percaya kepada-Nya, dan meminta rambat untuk bertekun dalam perjuangan kita untuktetap setia: Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat (Mat 24:13).

Hal Khusus

Dalam kasus-kasus tertentu, beberapa pikiran juga mungkin berkaitan dengan gangguan medisyang kadang disebut Gangguan Obsesif Kompulsif (Obsesif-Compulsive Disorder [OCD]). Gangguan ini juga dapat diperburuk oleh serangan spiritual. Kita tidak akan membahas gangguan ini di artikel ini. Jika kita telah mencoba berusaha dengan penuh tanggung jawab dan mantap untuk menahan godaan (seperti cara yang telah disebutkan di atas), dari waktu ke waktu, dan kita tidak kunjung mendapatkan kekuatan dan kedamaian batin, mungkin ada gangguan medis yang terlibat. Tapi sebelum pergi ke dokter, saya akan menyarankan pertemuan dengan seorang pembimbing rohani untuk membicarakan keadaan kehidupan rohani Anda secara keseluruhan.

Para Kudus juga manusia

Mengenai Para Kudus yang berjuang melawan pikiran menghujat, St Theresa of Lisieux menceritakan perjuangan tersebut dalam otobiografinya. St Anthony Claret Mary memiliki perjuangan seperti ini juga. St Ignatius Loyola menjelaskan bagaimana pada saat desolasi rohani, pikiran menghujat Yesus atauPribadi Tritunggal Mahakudus lain menyerbunya. Deskripsi rinci dari perjuangan interior ini ditawarkan oleh bapa padang gurun, seperti St. Musa si Hitam dan St. Antonius Padang Gurun.

Temptation of Christ,
oleh Sandro Botticelli
Perjuangan melawan pikiran jahat yang tidak diinginkan dapat membawa rasa sakit psikologis dan emosional. Pada saat-saat pertempuran batinrasa nyaman yang bersumber dari persahabatan denganKristus dapat menjadi obat yang menenangkan dan perlindungan yang aman. Saya mengajak pembaca untuk memberikan komentar pada posting ini, dan berbagi beberapa pengalaman mereka. Dan saya berjanji untuk berdoa agar Roh Kudus akan mencerahkan, menguatkan, dan membimbing Anda dalamtahap perjalanan spiritual Anda ini.

Post a Comment

Previous Post Next Post