Setelah mengerti bahwa Allah, YHWH dan Tuhan adalah sinonim (dapat dilihat di ), sekarang saya tergelitik untuk mencari penjelasan tentang Luk 20:42. Di ayat ini, Yesus mengutip perkataan Daud (Mzm 110:1) yaitu: “Tuhan telah berfirman pada Tuanku: duduklah disebelah kananKu.”
Banyak pertanyaan muncul dalam diriku mengenai ayat ini. Dalam Mzm 110:1, tertulis “TUHAN telah berfirman pada tuanku: duduklah di sebelah kananKu.” Apakah Lukas ingin memelintir ayat Kitab Suci? Adakah perbedaan di sini? Tidak. Kata TUHAN dalam Mzm 110:1 merupakan terjemahan dari YHWH. YHWH sendiri hanya boleh ditulis tapi tidak boleh diucapkan karena dipandang terlalu sakral (bdk Perintah III). Bila menjumpai YHWH sewaktu membacakan Kitab Suci, kita harus mengucapkan Adonai yang bearti Tuhan, sebagaimana yang ditulis oleh Lukas. Jadi jelas dari bagian pertama, TUHAN vs Tuhan, tidak ada masalah. Sekarang bagian kedua, Tuanku dan tuanku. Inipun sebenarnya tidak ada masalah. Karena kedua versi merujuk ke mesias, hanya saja ada yang merasa mesias yang dijanjikan adalah seorang manusia yang diberi kekuatan super, ada yang merasa mesias itu Pemilik Sejati Kekuatan Super (Tuhan sendiri). Orang Yahudi merasa bahwa mesias yang dijanjikan adalah mesias politik. Orang Yahudi memandang mesias bersifat lahiriah yang akan membawa mereka keluar dari penjajahan bangsa asing dan mendirikan Bait Suci. Pada zaman Yesus sebagai manusia, bangsa asing ini adalah Romawi. Orang Romawi tidak pernah berpikir bahwa mesias yang dijanjikan adalah Tuhan Allah sendiri yang akan membawa umatNya keluar dari kuasa dosa dan bait Suci adalah Tubuh Yesus sendiri (lih Yoh 2:21). Oleh karena itu penulis Mazmur tidak menuliskan Tuanku, ia menulis tuanku, karena bagi pemahamannya mesias adalah manusia. Gambaran mesias lahiriah ini memang dipenuhi yaitu dalam diri Koresh (lih. Ezr 1:2, Yes 44:28). Tetapi rupanya nubuatan tentang mesias tidak berhenti di Koresh. Apalah arti Koresh dibandingkan mesias yang akan membawa manusia keluar dari dosa? Mesias dalam arti rohani ini adalah Tuhan sendiri karena yang sanggup melepaskan manusia dari dosa adalah Tuhan sendiri (lih Luk 5:21). Wajar bila Lukas menggunakan capital untuk Tuanku.
Pertanyaan berikutnya bukankah Yesus, sebagaimana yang ditulis oleh Lukas, menunjukkan bahwa Yesus tidak setara dengan Bapa? Setelah penjelasan di atas, Luk 20:42 dapat diganti dengan: “YHWH telah berfirman pada Mesias (Yesus): duduklah di sebelah kananKu”. Yesus, sebagai Mesias, menerima perintah dari YHWH. Bukan bearti Yesus adalah bawahan YHWH, tetapi Yesus sebagai Allah Putra selalu patuh kepada Allah Bapa sebagai bentuk cintaNya kepada Bapa. Hubungan antara Allah Bapa dan Allah Putra dapat dilihat di.
Yesus dan YHWH adalah satu hakikat. Terbukti dari rujukan yang dipakai sama. Kita lihat dari kesaksian Yohanes Pembaptis bahwa dirinya adalah suara yang dinubuatkan oleh Yesaya untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Sekarang kita lihat Yesaya 40:3. Saya tidak perlu menjelaskan lagi perbedaan penggunaan kata Tuhan dan TUHAN. Nah bearti Yesaya menandaskan bahwa suara yang berseru-seru akan mempersiapkan jalan bagi TUHAN/Tuhan/YHWH/Allah. Kita balik lagi pada Yohanes Pembaptis. Ia mempersiapkan jalan bagi Yesus (lih Yoh 1:29-30). Apakah Yesus adalah Tuhan, sehingga otomatis Yesus juga TUHAN/YHWH/Allah? Saya capek menulis panjang-panjang, hehehe, mulai sekarang saya hanya akan menulis salah satu dari TUHAN/Tuhan/YHWH/Allah, karena pada esensinya, semuanya sinonim. Yohanes pun rupanya ragu bahwa Yesus adalah Tuhan. Ia mengirim murid-muridnya bertanya pada Yesus (lih Mat 11:2-3). Jawaban Yesus rupanya membuat Yohanes berpikir. Dalam menegaskan siapa dirinya, Yohanes Pembaptis mengutip Yesaya (Yoh 1:23, Yes 40:3). Karena itu Yesus pun menggunakan bahasa yang sama, Yesaya. Jawaban Yesus pada utusan Yohanes Pembaptis (lih Mat 11:4-5) menggemakan nubuatan Yesaya (lih Yes 35:5-6; 6:1). Yesus ingin mengatakan bahwa Ia lah Tuhan karena Ia mengerjakan apa yang dikerjakan oleh Tuhan. Yohanes Pembaptis dapat dengan tenang berdiam dalam penjara karena sekarang ia tahu bahwa benar Yesus adalah Tuhan.1
Apa sih tujuan Tuhan Yesus memberikan pertanyaan ini? Yah kita bisa anggap bahwa Yesus ingin “membalas”. Pada perikop sebelumnya, Yesus yang dicobai, sekarang gantian dong, Yesus juga bisa memberikan ujian. Dan rupanya ujian ini tidak bisa dijawab. Gereja, berkat Hikmat Roh Kudus, dapat menjawab ini. Dalam Tritunggal, sebagaimana Allah Putra (Yesus) taat pada Allah Bapa, adalah wajar bila TUHAN (Bapa) memerintahkan Mesias (Putra) untuk duduk di sebelah kananNya. Mesias sebagai manusia adalah anak Daud tetapi sebagai Tuhan, Ia adalah Tuan dari Daud. Yesus sebagai Mesias adalah sungguh-sungguh Tuhan dan sungguh-sungguh manusia. Inilah penjelassan Gereja mengenai ayat 44.2
Referensi
1. Thompson B. In Defense of… Christ’s Diety. http://www.apologeticspress.org
2. Henry, Matthew. "Complete Commentary on Luke 20". "Matthew Henry Complete Commentary on the Whole Bible". http://www.studylight.org/com/mhc-com/view.cgi?book=lu&chapter=020. 1706.
إرسال تعليق